Menggunakan Basic Adjectives and Adverbs Correctly
Setiap sesuatu pasti ada
ilmunya. Berpijak pada kalimat itu, dalam proses penguasaan bahasa Inggris juga
memiliki kaidah serta ilmu yang perlu untuk dipelajari. Meski memang, banyak non-native speakers yang sudah
ogah-ogahan terlebih dahulu ketika mempelajari bahasa asing satu ini sebab
dirasa sangat sulit, namun ketika kembali menyadari pentingnya penguasaan
bahasa asing di era sekarang, akhirnya mau tidak mau harus rela mengesampingkan
rasa takut dan pasang benteng tebal untuk berhadap-hadapan dengan bahasa
Inggris.
Sesuatu memang akan tampak
mudah, ketika kita sudah mengetahui ilmunya, and vice-versa, sesuatu akan terasa sangat sulit, ketika kita belum
tahu jalannya. Begitu pula dalam mempelajari bahasa Inggris. Akan terasa begitu
mudah tatkala kita sudah paham dan mafhum di jalan mana kita sepatutnya berpijak.
Oleh karenanya, semoga catatan ini bisa memberikan sebutir kemudahan dan
setitik cahaya bagi mereka yang merasa kesulitan dalam memahami bahasa ini.
Pada catatan kali ini, mari kita
mulai membahas tentang structure, salah satu aspek penting yang diujikan ketika
kita mengambil TOEFL test. Dan, topik yang kita ambil adalah Problems with Adjectives and Adverbs. Meski
mungkin terlihat sederhana, namun mari kita mengkaji ulang secara mendalam dan
detil tentang kedua jenis part of speech tersebut.
Dari segi definisi, adjective merupakan kata sifat, yang
berarti kata itu mensifati sesuatu. Misalnya saja, ada frasa extreme track. Extreme mensifati track, menjelaskan lebih detil bagaimana
track yang dimaksudkan. Extreme track menjelaskan bahwa track yang dimaksudkan bersifat ekstrem. Contoh lain yang adalah easy task, yang berarti easy mensifati task. Jadi dari frasa tersebut, kita bisa mendapatkan kesimpulan
bahwa task yang dimaksudkan itu
sifatnya ‘mudah’, tidak sulit, tidak
rumit. Basic use of adjectives memang
digunakan untuk mendeskripsikan suatu benda, baik tergolong dalam noun ataupun pronoun. Jadi, dengan keberadaan adjectives yang mensifati suatu benda, kita bisa mendapatkan
gambaran lebih detil dan rinci kepada benda yang dimaksudkan. Misalnya saja
pada kalimat:
1. She is a woman.
2. She is a beautiful woman.
Berdasarkan pada dua contoh di
atas, kita tentu memiliki gambaran yang lebih jelas pada kalimat kedua
dibandingkan dengan kalimat pertama. Di sinilah letak kegunaan dari adjective, kata sifat yang mensifati
benda. Ada banyak contoh adjective yang
lain, misalnya ada old, tall, high, thick, sweet, angry, tired,
dan lainnya.
Selanjutnya, adverbs memiliki arti ‘keterangan’ dalam
bahasa. Jika kita membahas SPOK─baca: Subjek Predikat Objek Keterangan─sesungguhnya
ada beberapa jenis kata keterangan, misalnya keterangan waktu, keterangan
tempat, dan keterangan suasana. Dalam English pun seperti itu, kita memiliki adverbial time, adverbial place and adverbial
manner or situation. Meski adverbs memang
terdiri dari beberapa aspek, akan tetapi fokus kita kali ini adalah adverbial manner yang hanya menggunakan
satu kata adjective, ditambah dengan suffix –ly di akhir kata. Misalnya, recently,
publicly, evidently, beautifully.
Meski memang dalam adverb ada bagian yang mana kita bisa
menambahkan suffix –ly di akhir adjective. Akan tetapi sesungguhnya
tidak semua adjectives bisa
digeneralisasikan seperti itu. Ada juga kata dasar yang langsung memiliki makna
sebagai adverb tanpa bantuan suffix –ly, misalnya adalah well and fast. Mereka bisa langsung
memiliki makna adverb tanpa harus
mendapatkan imbuhan –ly.
Basic use of adverbs adalah, adverbs
mendeskripsikan verbs, adjectives or
other adverbs. Contohnya adalah:
1. Tono plays perfectly.
Pada kalimat ini, perfectly menjelaskan ‘plays’. Jadi Tono bermain dengan
sempurna. Dengan sempurna menjelaskan
tentang bagaimana ‘cara bermain’ dari si subjek, yakni Tono.
2. Dian is a beautifully dressed woman.
Pada kalimat kedua, beautifully menjelaskan tentang adjective ‘dressed’ yang berarti ‘berpakaian’
‘dengan sangat menawan’. Kalimat ini memberikan penjelasan lebih dengan
keberadaan ‘beautifully’ tentang
bagaimana subjek ‘Dian’ memakai pakaian.
3. Elmeira is truly beautifully dressed girl.
Dibandingkan dengan kalimat
kedua, pada kalimat ketiga, informasi yang didapatkan lebih banyak lagi, karena
ada penekanan ‘truly’ di sana. Truly di situ menjelaskan tentang adverb ‘beautifully’, sedangkan adverb ‘beautifully’ menjelaskan adjective dressed, dan adjective dressed menjelaskan noun ‘girl’.
Dari beberapa contoh di atas,
berarti bisa didapatkan kesimpulan bahwa penggunaan adjective dan adverb
ternyata memiliki word order yang
berbeda. Kita bisa menggunakan tenses apa
saja, dan meletakkan adjective di
belakang to be. Misalnya, She was sad;
Sahla is kind and friendly; This must be great. Selain itu, adjective selalu terletak sebelum noun, atau kata benda. Ia tidak bisa
diletakkan setelah noun atau di
antara verb phrase. Sedangkan rule pada adverb terletak di depan adjective,
di belakang verbs, atau di depan adverbs yang lain.
Mungkin memang terasa sulit,
sebab saya langsung mengambil materi bagian middle
tanpa membahas bagian basic terlebih
dahulu. Semoga di lain waktu bisa membuat catatan lain terkait basic English dengan lebih baik, dan
lebih mudah dipahami.
Bahasa Inggris mungkin memang
terlihat sulit, namun kita berpikir itu sulit sebab kita belum memahami caranya
dan belum menemukan nikmat dalam mempelajarinya. Cerita tentang sulitnya
belajar bahasa Inggris akan cukup berbeda jika kita memiliki curiousity yang tinggi, dilandasi dengan
niat mencari ilmu, serta menikmati momen demi momen dalam belajar. Tidak ada
yang tidak bisa dipelajari, selama kita memiliki kemauan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kemauan untuk menyerah. Menyerah mungkin memang enak di
masa kini, sebab kita tidak perlu kesulitan dalam belajar. Akan tetapi, ketika
beberapa masa mendatang tiba, mungkin akan hadir rasa sesal sebab tidak mau
menikmati proses belajar. Sebagaimana ungkapan Imam Syafii, Jika engkau tidak mau menanggung sulitnya
belajar, engkau akan menanggung pedihnya kebodohan.
Blitar, 11 September 21
Comments
Post a Comment