Separation Anxiety dalam Parenting




 Hari ini saya mencoba berkomunikasi kepada kedua mertua tentang separation anxiety. Pertimbangannya adalah karena edukasi tentang pola pengasuhan anak sangatlah penting, terutama kepada mereka yang akan memiliki banyak kontribusi dalam mendidik buah hati ke depannya. Saya menyampaikan hal tersebut demi kebaikan bersama, dan agar saya nyaman bila kelak harus merelakan Zoya diajak orang lain yang mencintainya. 

Separation anxiety adalah kecemasan saat berpisah. Jangankan bayi, kita yang sudah dewasa saja tentu merasakan sunyi. Keadaan yang sebelumnya terisi, tiba-tiba menjadi kosong dan hampa. Karena bayi belum bisa memahami dan mengekspresikan perasaan yang ia rasakan, maka ia akan menangis sebagai luapan emosi. 

Saya memang lebih setuju membiarkan bayi menangis sebentar namun dia paham, bahwa orang yang dicintainya berpamitan untuk bekerja, atau untuk ke mana dibanding dengan membiarkan bayi terlena oleh hal lain namun  tiba-tiba ditinggal kabur tanpa kabar. Jika kita diperlakukan seperti itu, bukankah sangat menyakitkan? Selain melatih pemahamannya tentang perpisahan, bayi juga akan belajar tentang rasa kecewa di sini. Bayi harus dilatih untuk menerima bahwa tidak semua yang ia inginkan bisa dia dapatkan di dunia ini. Memang terdengar sadis, namun bukankan hidup dalam kesementaraan ini memang seperti itu? Jika sejak kecil diajari kesempurnaan, mungkin ketika dalam proses tumbuh dan berkembang, dan ketika keadaan tidak sesuai dengan ajaran masa kecilnya dulu, anak mungkin akan merasakan shock dengan keadaan dan kenyataan hidup. Jika mental lemah, maka akan berlari pada hal-hal yang berdampak negatif pada anak. Namun jika sudah terbiasa terlatih liat dan kuat, bayi akan menanggapinya dengan biasa, bahwa kekecewaan adalah sebuah hal yang akan muncul ketika ekspektasi tidak sesuai kenyataan, sehingga lebih baik tidak terlalu berekspektasi berlebihan pada hal-hal yang memungkinkan kecewa.


Mertua saya terkadang cukup dibuat bingung dengan pola asuh yang saya tawarkan. Memang sangat maklum, sebab mungkin hal ini adalah hal baru bagi beliau. Saking cintanya mereka kepada cucunya, tidak mau apabila cucunya terluka sedikitpun. Saya paham sebenarnya itulah tujuannya. Akan tetapi, melalui pendekatan yang tepat, mereka akan memahaminya, disertai pendekatan jalur langit, yakni doa agar Allah melunakkan hati mertua terhadap menantunya. 


Untuk mencegah bayi merasakan separation anxiety yang tiba-tiba, saya mendapatkan ajaran dari mas suami agar berpamitan ke manapun pergi. Walaupun hanya sebentar, atau berada di jarak yang dekat. Hal ini untuk memberikan teladan agar anak terbiasa berpamitan dan meminta izin ke manapun pergi. Aturan ini tentu bukan semata-mata hanya berlaku untuk anak saja, melainkan berlaku untuk orang tua, yang memberikan contoh langsung kepada anak. Bukankah pola mendidik yang paling mengena adalah memberikan contoh langsung? 

Mendidik anak memang bukan perkara yang mudah. Perlu terus belajar setiap saat. Terutama belajar agar tidak melampiaskan emosi kepada anak. Anak yang tidak tahu apa-apa jangan sampai menjadi pelampiasan emosi atas kekecewaan yang didapatkan dari luar rumah. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang parenting sangat dibutuhkan agar orang tua paham bagaimana psikologis anak, bagaimana kehendak mereka, apa yang sebenarnya mereka inginkan dengan bahasa dan isyarat seperti ini/itu, apa kebutuhan mereka, di usia sekian, tumbuh kembangnya seharusnya seperti apa, bagaimana kebutuhan sosial mereka, dan beragam lainnya. Mendidik anak bukanlah hal yang sepele. Sebab ketika dia dewasa kelak, jika pemikirannya sudah matang sedari dini, dia akan mudah memutuskan sesuatu dengan pertimbangan yang baik. Bukankah kita ingin generasi kita adalah generasi penyambung lidah Nabi Muhammad Saw., yang kompeten dan mampu dibanggakan beliau Saw., kelak? 

Semoga Allah memudahkan proses kita dalam mengasuh, mengasihi dan mendidik buah hati. Amin. 


Tulungagung, 3-4 Januari 2022

Comments

  1. Mantabbb mbk. Betul sekaliiπŸ‘πŸ‘πŸ‘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, terima kasih apresiasinya ya Mas Alif πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»

      Delete
  2. Betul sekali mbak, sesama ortu muda kita telah diajari banyak dari si kecil tentang makna kesabaran dan senyuman. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tepat sekali Mas Kamim. Kita benar-benar belajar banyak dalam praktik mengasuh si kecil. Sehat selalu ayah, bunda dan si kecil. Amin.

      Delete

Post a Comment

Popular Posts