Perkuliahan Perdana dengan Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan, UMINA 2024




 Tanggal 21 Oktober 2024 kemarin merupakan tanggal yang cukup monumental bagi saya, sebab merupakan awal perkuliahan yang langsung saya ampu. Sebelumnya, saat mengerjakan kontrak kuliah dan RPS, saya juga menyiapkan buku induk apa yang akan saya pakai serta menentukan metode ajar yang akan saya gunakan. Tiba-tiba saya mengingat metode mengajar dengan skema blog based learning yang digemakan oleh Prof. Dr. Ngainun Naim, M.HI., dosen saya sewaktu mengambil jenjang S2 di UIN Tulungagung. Saya rasa, basis ini bisa diterapkan pada mahasiswa fakultas, yang kebetulan saya mengampu mata kuliah Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik. Sebagai dosen, saya merasa memiliki tugas untuk membiasakan mahasiswa dengan literasi termasuk rakus dalam membaca, dan terbiasa untuk menulis. Karena mempertimbangkan hal tersebut, saya kira basis metode ini memiliki efektivitas yang cukup baik, menilik kami semua melakukan perkuliahan secara daring. 

Jadwal kuliah saya dimulai pukul 12.50-14.30. Saya sudah menyiapkan kontrak kuliah termasuk RPS dan power point. Materi pertama akan saya sajikan selesai menyampaikan kontrak kuliah dengan mahasiswa. Saya senang sekali mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Madani Indonesia angkatan pertama ini begitu antusias, aktif dan kritis. Mereka semua menyetujui untuk mengumpulkan seluruh makalah pada pekan depan, tanggal 28 Oktober 2024. Baik makalah maupun power point kami sepakati bersama untuk mengumpulkan di tanggal yang sama. Meski materi presentasinya berada di akhir pertemuan, namun kami setuju untuk megumpulkan materi bersama. Kami juga menyetujui sistem penugasan, termasuk makalah dan catatan blog. Selain itu, dalam perkuliahan, saya akan memberikan ruang kepada mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya atau bertanya, Jadi, sebelum saya jelaskan, saya akan menstimulus mahasiswa untuk menjelaskan materi, seperti contohnya pengertian dari perkembangan dan pertumbuhan. Sebagai dosen, tentu saya akan mengapresiasi keaktifan mahasiswa. Mereka tentu akan saya berikan poin tambahan saat mampu aktif dan kritis dalam perkuliahan. Harapan saya tersambut dengan baik.

Kemudian, kami tiba pada materi pengenalan konsep perkembangan dan pertumbuhan peserta didik. Materi yang saya siapkan sudah tersaji dengan sistematis di power point. Ruang lingkup yang akan kami bahas meliputi 1) konsep dasar perkembangan; 2) teori-teori perkembangan; 3) konsep dasar pertumbuhan; 4) faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, serta 5) prinsip-prinsip perkembangan.

Materi pertama, konsep dasar perkembangan dapat disimpulkan berdasarkan pendapat beberapa ahli yang sudah saya kutip, perkembangan memiliki sifat continue, dinamis dan terus-menerus. Ada juga sifat nasikh-mansukh yang mengganti sifat seseorang dengan sifat baru. Seperti halnya sifat anak-anak yang hilang saat seseorang sudah dewasa. Sifat kekanakan ini akan tergantikan oleh sifat dewasa, menghilangkan sifat dan mendatangkan sifat baru. Selain itu, perkembangan terfokus pada kualitatif seseorang, yakni psikis yang bersifat abstrak dibandingkan dengan pertumbuhan yang lebih bersifat konkret. Kemudian definisi dari pertumbuhan adalah perubahan fisik dari organisme/seseorang yang ditandai dengan pertambahan jumlah sel dalam tubuh. Pertumbuhan lebih bersifat konkret dan bisa dihitung secara kuantitas, seperti tinggi badan dan berat badan.

Membahas teori perkembangan, menurut Buhler ada tiga teori, yakni deduktif, induktif dan fungsional. Menarik sekali di sini saya menstimulus mahasiswa untuk menjawab pengertian dari deduktif dan induktif, dan dijelaskan dengan sangat baik oleh Mbak Nurul dari program studi PGSD asal Sidogiri. Mbak Nurul menjelaskan pengertian deduktif dan induktif dari perspektif paragraf bahasa Indonesia, dan benar saja dapat disimpulkan bahwa Mbak Nurul sudah memahami konsep dasar deduktif dan induktif. Saya menjelaskan lebih  lanjut, bahwa deduktif itu berarti dari umum ke khusus sedangkan induktif berangkat dari khusus ke umum. Sedangkan yang dimaksud dengan teori perkembangan itu berarti kita bisa mendapatkan hasil perkembangan seseorang berdasarkan tiga teori tersebut. Jika menggunakan teori deduktif, berarti kita berangkat menyimpulkan anak didik dengan membawa teori terlebih dahulu, baru kemudian mengkaji data-data yang didapatkan dari anak didik. Jika kita menggunakan teori induktif, berarti kita mendapatkan data terlebih dahulu, baru kemudian dicocokkan dengan teori yang ada. Sedangkan teori fungsional, memiliki makna memulai dari keduanya sekaligus, yakni membawa data sekaligus membawa teori.

Materi selanjutnya adalah faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Jika dikaji, menurut Dr. Pupu,M.Pd., ada dua faktor antara lain faktor internal dan eksternal. Selain itu, ada juga faktor pre-natal, natal dan post-natal. Untuk faktor internal, pertumbuhan anak bisa disebabkan oleh ras, bangsa, dan genetik. Faktor eksternal disebabkan oleh lingkungan, sosioekonomi dan lainnya. 

Membahas mata kuliah Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik sangatlah menyenangkan. Sebagai dosen dan pemateri, tentu saya banyak belajar dari kawan-kawan mahasiswa. Ditambah melihat antusiasme mereka yang luar biasa, membuat saya semakin semangat untuk mengampu mata kuliah tersebut. Semoga saja, di akhir mata kuliah ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UMINA bisa memiliki bekal untuk mengajar kelak, dalam memahami perkembangan dan pertumbuhan peserta didik.

Tabik,

Blitar, 22 Oktober 2024

Comments

  1. Pemateri yang cukup handal dan bisa membangkitkan kiprah semangat kami ...is the best Bu Ekka barakallahhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Mbak Imro. Semangat selalu ya untuk berliterasi.

      Delete
  2. Replies
    1. MasyaAllah terima kasih Prof. Naim sampun berkenan hadir dan mengirimkan komentar di sini. Semoga Prof. Naim sehat selalu, amin.

      Delete

Post a Comment

Popular Posts