ASSALAMUALAIKUM, DUHAI DIRI
Assalamualaikum, aku. Agak lelah, ya? Aku tahu, kamu sedang kelelahan fisik, pikiran, hati dan semuanya. Sabarlah, duhai diri. Ini dunia. hanya dunia. Jadi, memang dunia adalah tempat yang sedikit melelahkan. Kalau mau istirahat ya di surga. Di neraka juga sangat melelahkan. Jadi jangan sampai daftar di sana ya. Booking tempat di surga melalui sunnah Nabimu. Misalnya kamu sudah di batas lelahmu, istirahat ya. Allah kan ada. Kamu selama ini melupakan Allah kan?
Duhai diri, untuk konflik yang tidak kamu rencanakan hari ini, sudah direncanakan oleh Allah. Maka, tugasmu adalah merampungkannya. Membuat gunung tinggi saja, kemudian menghancurkannya dalam semalam, Allah bisa, apalagi membantumu merampungkan masalah kecil.
Zahra, kamu sedang terombang-ambing, aku tahu. Kamu mencari teman ini itu untuk menjadi sandaran, kawan bercerita, aku tahu. Tapi, apakah kamu sudah salat dan bercerita kepada Rabbmu? Mau kecewa lagi kah, sehingga kamu mau menempatkan hatimu kepada manusia? Sudah berapa kali kamu meremukkan hatimu sebab berharap kepada manusia? Seperti yang diajarkan dalam agamamu, Zahra. Cukup Allah, yang lain biasa saja. Letakkan pengharapanmu kepada pundak manusia yang bahkan tidak tahu kapan tanggal kematiannya sendiri. Letakkan, ya Sayangku, manusia hebat yang pernah aku kenal. Manusia paling bernilai yang pernah aku temui. Manusia paling berharga yang pernah aku miliki.
Zahra, takdirmu memang tidak mudah. Berkali-kali, hatimu dipatahkan. Berkali-kali pula, hatimu disembuhkan, bukankah begitu? Jadi, berbaik sangkalah kepada Rabbmu ya. Kamu tahu, hanya Dia yang bisa membersamaimu ketika tidak ada satupun yang mau membersamaimu nanti, saat kamu berpulang.
Duhai wanita kuat nan hebat. Aku tahu, di pundakmu ada beragam tumpuan. Tapi, kamu pemimpin sayang. Jadilah pemimpin yang amanah, objektif, menengahi, dan mengalah. Berikan batas, agar tidak berlebihan. Sesuatu yang berlebihan amat sangat tidak baik.
Zahra, meski mungkin kamu kalah di dunia, tapi jangan sampai kalah di akhirat ya. Aku tahu, kamu sudah menjauh dari cahaya Rabbmu. Lihatlah hatimu yang merindukan cahaya Rabbnya. Bersihkan pekat hitam itu, yang penuh dengan ego dan nafsu. Tinggalkanlah bagaimana pandangan manusia terhadapmu. Hal ini akan membuatmu tenang. Penuhilah hatimu dengan pemikiran, bahwa Allah menghadirkan segala sesuatu dengan hikmah baik di baliknya. Sungguh, tidak ada sesuatu yang sia-sia dalam setiap kisah yang kamu perankan.
Zahra, nikmatilah hari ini, detik ini, saat ini. Saat kamu berlelah-lelah mengais karier, disambi mengasuh si kecil dan jauh dari bantuan suami. Terseok-seok, pasti. Tertatih-tatih, tentu saja. Zahra, jangankan kamu. Semua Nabi dan Rasulullah juga melalui jalan itu untuk mencapai Rabbnya. Bahkan, ujian yang sangat dahsyat menimpa Baginda Rasulullah Muhammad Saw. Maka, ikutilah jalan mereka. Jika memang kemarin kamu sempat tersesat, kembalilah. Kembalilah. Rabbmu merindukan persuaan denganmu. Rabbmu merindukan tadarusmu. Rabbmu merindukan saat kamu hanya bertumpu kepada-Nya, bukan kepada selain-Nya. Dia pernah mengambil seseorang yang pernah kamu sembah. Jangan berlebihan, duhai diri. Batasi dirimu. Bunuhlah waktu luang, sehingga kamu tidak ada waktu untuk memikirkan hal-hal yang membuat nikmat syukurmu melebur. Nikmatilah sejengkal demi sejengkal yang kamu lalui hari ini, Zahra.
Seringlah beruzlah ya. Temui aku, dirimu sendiri. Karena dengan begitu, semua yang kamu pendam akan keluar. Sebab jika tidak tersampaikan, bisa membuatmu sakit.
Aku tahu, kamu merindukan dirimu. Pekat nafsu sudah menutup cahayamu. Tapi, perlu kamu ingat bahwa kamu adalah cahaya. Bercahayalah, setidaknya untuk menerangi dirimu sendiri. Meski redup tidak apa. Istikamahlah dalam kebaikan, meski sedikit tidak apa. Lakukan kewajiban, serta sunnah. Dekati Rabbmu, yang memudahkan semua urusanmu. Wiridmu dijaga ya. Thalabul ‘ilminya juga yang tenanan, agar diberkahi proses belajarmu. Doakan guru-gurumu, agar mudah ilmu yang kamu dapatkan dari beliau semua.
Temui aku lagi besok. Istirahatlah, bersama suami dan putrimu. Jangan bermuka masam. Tersenyumlah. Berikan wajah yang bercahaya saat menjumpai orang-orang. Berbuat baiklah. Sebab kamu tidak tahu, ujian apa yang Allah hadirkan kepada orang lain.
Zahra, tetaplah memilih menjadi baik, seburuk apapun orang lain memperlakukanmu. Biarlah itu menjadi akhlak mereka. Jangan sampai akhlakmu terdikte oleh orang lain. Hal ini ringan diucapkan. Tapi kamu akan melawan egomu. Lawanlah, sampai ego dan nafsumu terkapar. Dengan begitu, kamu akan menang. Sebab, Sayangku, wanita hebat yang dibanggakan Allah dan Rasul-Nya, kamu akan menang, saat kamu mampu melawan dirimu sendiri. Kenali lawanmu. Lawanmu bukan orang lain, melainkan dirimu sendiri. Lawan, jangan biasakan untuk memanjakan nafsumu. Sebab sekali ia disuapi, ia akan semakin lapar.
Jadwalkan ulang proses belajarmu ya. Bersungguh-sungguhlah. Allah menyukai orang yang bersungguh-sungguh dalam belajar dan dalam kebaikan.
Semangat, cantik.
Blitar, 10 Januari 2025
Comments
Post a Comment