Elmostafa Zafar El Albar
Rasanya sudah
sangat lama saya tidak bermonolog melalui kata. Ada banyak sekali episode yang
berlalu, tanpa ada record dalam kata. Ah biarlah. Memang kemarin sedang asyik
masyuk mengasuh si kecil dan sedang menyibukkan diri dengan rumah, menikmati
peran menjadi istri dan ibu seutuh-utuhnya. Juga memang beberapa waktu kemarin
saya sedang mabok parah. Saya rindu sekali merasakan mual dan mabok, saat Zafar
masih ada di dalam rahim saya. Saat kami berdua berjuang di rumah sakit beberapa hari. Beberapa bulan, rasanya sudah begitu membekas. Ada Zafar kecil yang meringkuk di dalam rahim. Rasanya masih baru kemarin. Namun, Allah berkehendak lain. Allah Mahatahu
apa yang terbaik. Ummul Zafar, Ummul Zoya. Saya senang sekali dipanggil
demikian.
Sesungguhnya segala sesuatu milik Allah dan kepada-Nya, ia akan kembali.
Finally, saya
dikeluarkan dari tempat kerja saya. Ya memang agak sedikit lucu. Namun saya benar-benar
bersyukur, sebab tidak perlu lagi memiliki beban mental apapun. Namanya kerja,
tentu saja ada mudah dan kurang mudahnya. Meski demikian, saya benar-benar bersyukur.
Alhamdulillah Allah keluarkan saya dari tempat yang saya kurang nyaman. Pun memang saya akui saya kurang profesional. Menjadi ibu sekaligus karir dengan nominal hasil karir yang jauh dari kata layak ternyata tidak mudah. Sebab saya tidak bisa menitipkan Zoya kepada pengasuh. Meski begitu, saya sangat senang di sana. Belajar bersama murid-murid yang sangat saya rindukan, sangat saya cintai. Semoga mereka memiliki ilmu yang bermanfaat.
Kemudian, kesibukan
saya apa? Saya sibuk mengasuh balita kami, sebab Zafar Allah panggil kembali ke
surga. Zafar, Elmostafa Zafar El Albar. Itu nama indah yang kami berikan untuk
putra kami. Masyaallah sayang. Kita bersua di surga ya, anak mama. Insyaallah.
Dan di dunia, Allah titipkan Zoya, balita kami yang sangat cantik, pandai dan lembut hatinya. Semoga Allah memudahkan kepada kami untuk mengasuhnya, menjaganya sebisa kami, dan memberikan
ilmu serta pendidikan terbaik untuknya kelak. Semoga Allah berikan penjagaan di
luar batas kami mampu menjaganya. Hanya doa yang bisa terus kami panjatkan
kepada Allah. Sebab zaman sudah seperti ini. Mengasuh anak perempuan tidaklah
mudah. Namun dengan izin Allah Swt., biiznillah, insyaallah segalanya dimudahkan.
Jadi, ini catatan
tentang apa? Catatan pembuka, catatan rindu terhadap dunia kata. juga sebagai sebuah kalam rindu kepada putraku. Ternyata,
asyik juga saat Zoya sudah tidur, kemudian saya bermesraan dengan kata,
menumpahkan beberapa rasa di dalamnya. Alhamdulillah, fisik saya sudah kembali
pulih. Sebab kemarin, lagi-lagi, saya akan membahas putra kami, yang sedang di surga. Mungkin rupanya mirip saya, mamanya. Sebab seorang putra, kebanyakan mirip mama, bukan?
Duh, air mata
tiba-tiba merembes keluar, hihi. Zafar sayang, besok kamu akan dikunjungi papa di makam, sebab besok hari Kamis. Insyaallah jika ada rezeki lebih, kami akan membuat makammu menjadi indah, dan akan kami taburkan bunga di atasnya setiap pekan. Mama sementara memelukmu dalam doa ya sayang, fatihah mama untukmu, putraku.
Mama rindu. Namun sudah menjadi qadarullah, kita insyaallah bersua di surga.
Mama tidak ingin
cengeng dan lemah, meskipun memang mama rindu, sangat rindu kepadamu. Semua
perasaan yang mama punya adalah karena Allah. Allah yang izinkan mama memiliki
perasaan cinta ini kepadamu, Le. Jadi, mama akan menikmatinya. Allah juga yang ingin mama terus bergantung kepada-Nya. Bukankah mama pernah mengalami training yang tidak mudah? Mama kuat, mama tahu, Sayang. Mama ingin nanti bersama papa, bersama kakak Zoya, kita janjian di surga Allah. Kamu bisa
melihat mama, sayang? Lihatlah mama, Sayang. Lihatlah papamu yang tidak kenal lelah bekerja demi menafkahi mama dan kakakmu. Papa juga akan menjagamu, Sayang. Kami akan selalu mengirimkan doa untukmu. Mama akan mengajari kakak Zoya untuk mengenalmu. Lihatlah kakakmu yang sangat cantik dan imut.
Zafar, sayangku. Tiga bulan di kandungan mama, bukanlah waktu yang sebentar. Namun dalam kurun tiga bulan itu, mama sudah jatuh cinta kepadamu. Meski badan mama lemah, dan mama turun sembilan kilo, hihi, terima kasih ya Sayang, mama jadi sedikit lebih kurus. Berkat kehadiranmu, Sayangku, Cintaku.
Zafar, mama sangat rindu menikmati rasa mual dan tidak mau makan apapun. Seharusnya, kamu lahir di bulan November tanggal 15 2023. Namun ternyata, kamu minta lahir pada 23 Mei 2023. Allah yang atur itu ya sayang. Allah yang atur. Mama akan terus belajar ikhlas. Ikhlas itu mudah, Sayang, kata Gus Baha. Asalkan kita tidak merasa memiliki, maka ikhlas itu mudah.
Jangankan kamu, nak, diri mama, jiwa mama adalah milik Allah. Biarlah Allah yang atur seluruh hidup mati mama, Sayang. Mama bisa bertemu dengan papa, memiliki kakak, memiliki kamu, dan terpenting, memiliki Allah dan juga baginda Nabi Muhammad Saw., cukuplah semua itu, Sayang. Rasanya, mama sudah hidup di surga.
Sayangku, Zafar...
Zafar, maaf sayang,
mama lanjutkan kapan-kapan ya. Mama akan menulis lagi kisah tentangmu. Sekarang
sudah jam 11.12 malam. Mama baru saja lembur kerja. Besok masih harus memegang
kakak Zoya, dan juga melayani papa. Zafar, salam rindu selalu untukmu,
Sayangku, putraku, putra mama. Allah jaga kamu. Allah jaga kami.
Tulungagung, 07
Juni 2023
Saya penasaran dengan kemuliaan apa yang akan Allah berikan ke pada Ummul Zafar untuk ketabahan dan keikhlasan menerima ketetapan Allah.
ReplyDeleteAllah pasti sangat mencintai Zafar, Zoya beserta kedua orang tuanya. Saya yakin itu.
MasyaAllah, indah sekali doanya. Matur nuwun sanget. Semoga Allah berikan rahmat-Nya untuk Njenengan sekeluarga. Amin.
DeleteSemangat beb π«Άπ»π«Άπ»
ReplyDeleteTerima kasih Bebeb π
DeleteTerharu membacanya. Allah memang Maha tahu mana yang terbaik untuk kekasihnya. Hanya kelapangan hati yang akan memudahkan urusan kita selanjutnya.
ReplyDeletePengalaman personal yang kiranya dapat memantik menjadi sebuah novel monumental. Persembahan karya untuk Zafar.
Terima kasih sudah berkunjung, Om Roni. Terima kasih doanya untuk Zafar. Amin, insyaallah. Semoga Allah berikan kekuatan kepada ummul Zafar ini.
Delete