It's Sunday, Yeay!
Hari Minggu
sudah tiba. Sejak pagi, saya sudah sibuk dengan bersih-bersih rumah, memasak,
mencuci baju, mencuci piring, menyiapkan tugas sekolah, merapikan rak buku, merapikan
kantor kecil, dan lainnya. Tidak lupa, tentu saja karena saya seorang ibu, saya
juga menyiapkan makan, memandikan dan menyuapi putri balita kami. Hari ini mas
suami sedang lembur. Oleh karena itu, hanya ada kami berdua, saya dan putri
balita kami di rumah.
Saya bisa
menulis catatan ini sebab si Nduk sedang tertidur. Jujur saja, saya sangat
rindu menulis. Namun karena keletihan, malam selesai menyusui dan menidurkan si
Nduk, saya langsung tertidur. Bangun-bangun biasanya azan Subuh sudah
berkumandang. Jika sudah seperti itu, terkadang sudah repot menyiapkan diri
untuk sekolah, serta menyiapkan bekal untuk dibawa oleh Nduk di warung papa.
Memang,
masa-masa memiliki balita memang salah satu masa paling menyenangkan. Saya bersyukur
sekali Nduk tumbuh dengan baik, ceria dan sehat. Akan tetapi, konsekuensinya
adalah kurangnya waktu untuk diri sendiri. Jika dikatakan, ada banyak sekali
hal yang ingin saya lakukan. Salah satunya adalah membaca dan menulis. Sebab,
dengan membaca kemudian menuliskan catatan membuat saya merasa lega dan
bahagia. Membaca mampu mengurangi overthinking
yang tidak berguna. Menulis mampu mengasah kemampuan berpendapat dan
menuangkan ide serta gagasan. Oleh karena itu, jika dua hal itu jarang saya
praktikkan, biasanya saya merasa sedang dalam masa downgrade.
Meski sedikit,
biasanya saya sempatkan untuk membaca beberapa artikel tulisan para guru maupun
kawan-kawan di grup komunitas. Pun tidak lupa, biasanya saya membawa buku ke
sekolah. Akan tetapi, realisasi untuk membacanya sangatlah jarang. Sebab di
kantor, kami para guru lebih sering bertukar pengalaman terkait para siswa di
sekolah. Hal itu memang penting, agar saya yang tergolong sebagai guru baru
bisa mendapatkan prior knowledge yang kemudian mencocokkannya dengan pengalaman
di lapangan. Namun, hal tersebut berdampak kepada tidak terbacanya buku yang
sedang duduk manis di dalam tas saya.
Perihal menulis
pun juga demikian. Saya sangat rindu mengetikkan jemari, menuangkan ide dan
gagasan di laptop. Namanya juga bersama balita dan kami tinggal berdua,
akhirnya dia ikut mau menulis. Sebetulnya saya sudah menyediakan satu laptop
lagi untuk Nduk. Laptop yang biasanya dipakai untuk menonton YouTube di ruang
keluarga. Akan tetapi, Nduk pandai. Ia ingin laptop yang dipegang mamanya. Oleh
karena itu, terkadang realisasi menulis belum bisa diselesaikan. Jika belum
selesai, tidak mungkin akan dipublikasikan.
Nikmatnya memiliki
balita memang luar biasa. Rumah tidak mungkin bisa rapi 100% meski sudah
dirapikan berkali-kali. Nduk juga sangat ingin tahu terhadap hal baru, sehingga
jika ada benda baru yang tertata dengan apik, dia akan gemas, mengeluarkan dan
menghamburkan di lantai. Kejadian tersebut terus terjadi. Memang demikianlah
masanya.
Terkait proses
dan jalan yang sedang saya tempuh hari ini, bismillah, saya ingin menikmati setiap
penat yang singgah, seraya mendoakan kebaikan untuk Nduk, papa, saya dan
orang-orang yang saya sayangi serta mereka yang menyayangi saya. Menjadi apapun
saya nanti, segalanya tidak lepas dari ketentuan-Nya. Tugas manusia hanyalah
berupaya sebaik sebisanya. Selebihnya, biar Allah yang mengatur dan membuka
tabirnya pada masanya.
Selamat hari
Minggu. Selamat beristirahat bersama keluarga tercinta.
Tulungagung, 04 Sep. 22
Comments
Post a Comment