Cinta adalah Kamu, Mas
Kutulis sajak ini, dengan rindu yang meletup, membakar api cintaku padamu.
Mas, selamat malam sayang. Ah, bukan malam. Tapi sudah pagi. Jam menunjuk pada pukul 01.51 pagi. Apa Mas sudah tidur? Katanya sudah dua hari tidak memejamkan mata. Mungkin sekarang Mas sedang terlelap, menuang kantuk yang sedari kemarin terus ditahan.
Sayang, aku rindu. Tidak ada obat terbaik selain memelukmu dalam balutan doaku. Parfummu masih kusimpan. Dengan rajin, kusemprotkan pada si Teddy dan menciuminya. Ini adalah wangimu. Cukuplah dua hal itu menjadi obat rinduku, meski aku tetap merindu untuk bersua denganmu.
Sayang, hari ini aku belajar. Ada banyak hal yang aku pelajari. Pertama, dari kisah di film Sing, setelah menontonnya, aku mendapatkan pengajaran, bahwa meski seluruh dunia sedang meremehkan, memberikan judgement bahwa kita kalah, itu tidaklah penting. Meski tentu, menghadapi hal itu bukan perkara mudah. Namun tetap menciptakan peluang dan terus mempercayai diri sendiri, bahwa aku bisa. Ada satu ujaran yang sangat menarik disebutkan oleh Eddie, teman Moon di sana. Yakni, "Jika sudah berada pada titik terendah, maka tidak ada pilihan lain selain melesat ke atas." Aku suka dengan pengetahuan baru yang kudapat, sayang. Bukankah aku sangat membutuhkan itu semua?
Kedua, dari rangkuman film Kalank, yang berarti 'noda'. Pertama kali adek suka, bahasa yang digunakan di film itu sastra banget. Indah sekali. Adek sangat suka keindahan. Selain itu, pemainnya adalah favorit adek, Alia Bhatt, Sanjay Dutt, Aditya dan lainnya. Dari dua hal yang sangat adek suka itu, ditambah dengan kontennya yang sangat menyentuh, adek tidak ragu memasukkan Kalank dalam daftar film terfavorit. Kapan-kapan coba adek ajak Mas nonton ya. Hehe.
Pelajaran apa yang adek dapatkan dari film itu? Adek melihat realita dari sana, sayang. Jika memang kita pernah jatuh cinta, namun ternyata takdir tidak membawa kita bersama mereka, ya tidak ada pilihan lain selain berdamai dengan takdir dan menjalaninya. Toh, Allah pasti mengirimkan seseorang terbaik, memilihkan terbaik dari yang paling baik untuk kita. Dan jawaban dari doa-doa kemarin adalah ia yang mengikrarkan akad di hadapan wali adek. Cinta yang sebelumnya belum pernah adek berikan, akan adek tuangkan sepenuhnya kepada seorang lelaki pilihan Tuhan.
Kehidupan memang lucu, Mas. Sering kita dipertemukan, namun tidak untuk bersama. Sekadar singgah, dan menjadi bagian dari drama kisah kita. Mas tahu, kan. Adek masih sedang berada dalam pengelanaan hidup. Mungkin Mas sudah berjalan jauh. Namun di sini adek, masih menikmati suguhan yang dihidangkan oleh kehidupan. Namun, dampak dari menonton kisah itu, seketika membuat adek teringat kepada Mas. Adek ingat harapan dan impian adek, juga harapan dan kebahagiaan yang Mas ingin lihat di kehidupan adek.
Adakah seorang lelaki yang lebih mencintai adek dibanding dengan Mas? Ya meski Mas cukup tegaan, misal pesanku hanya di read saja, namun aku tetap mengingat semua yang Mas berikan untuk adek. Semua kisah yang sudah menjadi catatan dalam buku adek.
Ah, banyak sayang yang adek pelajari. Dan adek sangat bahagia sebab bisa mendapatkan pengetahuan baru yang adek butuhkan.
Tetap sabar ya sayang, menghadapi adek dengan semua kurang lebihnya. Semoga adek bisa menjadi versi terbaik adek, untuk Mas. Sebab, tujuan hidupku sudah kutemukan. Aku sudah menjadikanmu sebagai definisi cinta dalam hidupku.
I love you, calon suamiku, imamku, pilihan Tuhanku.
Blitar,
19 Agustus 2019
Comments
Post a Comment